WAnita Tangguh Ibu KotA (WATIKA)
Diperjalanan menuju kosan kutemui sesosok wanita paruh baya ibu kota yang tengah tertidur pulas dengan tumpukan koran dipangkuannya. Baju compang camping seadanya bisa jadi selalu menjadi selimut tidurnya. Topi kumuh warna coklat tua menjadi pelindung dari panasnya ibu kota. Tongkat tua tersandar di dekatnya menjadi saksi bisu ringkih tubuhnya. Asap kendaraan yang kian hari mengikis lapisan ozon bumi, nyatanya juga membuat sesak nafas wanita paruh baya itu. Mari kita sebut dia watika. Watika, enam puluh tahun asal dari kota kembang ternyata sudah setengah abad merantau di ibu kota. obrolan singkatku dengannya membuat ia melompat jauh di masa lalunya. Lima puluh tahun silam, ia tinggalkan kota kembang demi masa depan yang cerah. Masa depan yang ia harapkan mampu menjadi topangan hidup nantinya. Watika sebatang kara, ia ditinggalkan mak bapaknya sedari ia masih sekolah dasar. Belum juga tamat sekolah dasar, ia sudah harus membantu mengais rezeki bersama pamannya. Tak bisa dipungkir...